Tiga puluh satu

1213 Kata

Livya menghempas cekalan tangan Ray pada tangannya. "Minta maaf untuk apa, ya?" "Maaf karena... kemarin ini udah nuduh lo yang enggak-enggak. Dan juga, maaf untuk segala hal. Maafin gue, Vy." "Ooh. Sebelum lo minta maaf, gue udah maafin elo, kok." Livya memang tidak pendendam. Hanya saja, rasa kecewanya pada lelaki itu tentu masih ada. Livya tak ingin banyak berinteraksi dengan orang yang telah mengecewakannya. "Gue tahu. Gue cuma pengen aja minta maaf secara langsung sama lo. Kesalahan gue dari dulu sampe sekarang begitu besar." Ray menghela napas. "Bisa bicara bentar sambil duduk di teras?" "Gue mau tidur siang, ngantuk. Kapan-kapan aja ngomongnya, kalau gue ada waktu." "Oke, lo tidur siang aja. Tapi gue tetap nunggu di sini, boleh?" "Gue lama kalau tidur siang." "Nggak masalah."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN