Mama berdiri depan pintu kamar yang ditempati Fayra dan Kasyapi, hampir mengetuk pintu tetapi urung saat mendengar celoteh cucunya yang menandakan ada Ragnala juga di sana. Cukup mengejutkan sekali. Tidak mau merusak momen, ia yakin cucunya bisa memperbaiki situasi orang tuanya, Mama Fay pun bergegas mundur kembali pada suaminya berada. “Fayra sudah tidur? Kamu kok tidak jadi ambilkan makanan?” tanya Papa sekembalinya sang istri. Senyum Mama Fay juga menarik atensinya dan penasaran pasangan Eyang yang ada di sana. “Fayra pasti memang kenyang, Pa. Kalau lapar nanti ke dapur, minta Mbak Jum buat hangatkan makanan kok. Ragnala dan Asya bersamanya.” Papa menegakkan duduknya, menatap sang istri lebih lekat lagi. Pendengarannya normal, tapi informasi yang disampaikan menarik rasa ragu.