Fayra sepertinya termakan kejahilannya sendiri, setelah tidur siang yang nyenyak, bangun-bangun membayangkan lumpia yang tadi dibeli oleh Ragnala. Dia segera mencuci muka dulu, lalu meninggalkan kamar. Semua orang sedang tidak terlihat. Pikirnya mungkin sedang istirahat dikamar masing-masing, ia mengambil kesempatan untuk melangkah pelan-pelan, sudah seperti maling sendiri. Berharap lumpianya masih disisakan untuknya. “Mommy minta kerja sama kamu, malah balik dipihak Daddy. Bagaimana sih?!” Gemas Fayra dengan keinginan tiba-tiba. Dia mencari-cari keberadaan lumpia itu, tersenyum saat menuju area penyimpanan makanan, masih ada beberapa lumpia. Fayra mengambilnya, kemudian pilih menghangatkan sebentar di Air fryer. Menunggu dengan tidak sabar. Setelah lima menit dan teksturnya kembali ga