Layak Terancam

2103 Kata

Ragnala sengaja tetap berada di sana, bagusnya Fayra tidak terlalu lama bicara dengan Samudra itu. Bila tidak segera selesai, dia sudah berencana mengambil ponsel istrinya dan menggantikan Fayra bicara. “Siapa? Dokter Samudra?” tanyanya setelah Fayra menutup telepon. Siapa lagi yang bicara dengan bahasa Indonesia, lalu Fayra panggil dokter? Pada Uncle Halim, Anty Lea bahkan Felora dan sepupunya yang seorang dokter lainnya tidak memanggil begitu. Fayra memberi anggukan sebab memang Samudra yang meneleponnya, “iya. Mau konfirmasi kalau yang menelepon nomornya.” “Apa harus telepon? Bisa dengan cukup konfirmasi melalui pesan saja!” Ragnala bicara sambil berlalu dari hadapannya. Membuat Fayra sampai melongo melihat suaminya bertingkah aneh sejak tadi, apalagi bila sudah membicarakan dokter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN