"Felora juga pernah cerita mengenaimu, ketika aku menanyakanmu, katanya sudah terlambat" ujarnya sebelum memperkenalkan diri sambil memandangi Fayra. Kalimat yang jelas mengundang tanya Ragnala. "Terlambat apa?" tanya Ragnala masih bersikap dingin. Kesal mendapati istrinya bertemu kenalannya. Tangannya gatal sekali ingin menarik Fayra pindah kesisinya. Senyum Fayra yang membalas pria asing tersebut membuat Ragnala semakin merasa gerah. Fayra menoleh, saat mendapati sorot mata sang suami, alarm dalam dirinya seolah memberi peringatan yang membuat senyumnya perlahan menghilang. “Sayang,” Ragnala sebelumnya memanggil nama pun berubah jadi memanggil sayang, lengkap dengan nada menekannya. Pria itu melepas kaca matanya lebih dulu, melipat gagangnya dan meletakkan ke saku, barulah setel