Sea dan Felora menunggu untuk bisa bicara berdua dengan Fayra, begitu yang lain berpindah tempat, menyisakan mereka saja, keduanya merapat, akhirnya dapat kesempatan. “Ragnala sudah iya, belum?” sejak Fayra cerita, keduanya memang selalu memantau kemajuan Fayra. Fayra menghela napas dalam-dalam sambil menggelengkan kepalanya. Ia menaikkan kaca mata yang sejak tadi dipakai ke atas kepalanya, sambil menarik minuman segar yang dipesan. Hari ini mereka berjalan-jalan keluar Resort. Suasana liburan sangat terasa sayangnya Fayra masih dengan kerumitan hubungannya dengan Ragnala walau sudah coba ia bawa santai. Tidak pernah menunjukkan kesedihan terutama depan Ragnala. “Ragnala bahkan sudah atur tiket kami kembali ke Amsterdam.” Ragnala mengatakannya kemarin saat mereka kembali berdebat. Dapa