Satu Kesempatan

1866 Kata

Ditahun ketiga pernikahan mereka, akhirnya Fayra dapati dirinya hamil. Kebahagiaan bertambah saat mengetahui tak hanya satu janin, tapi dua dalam rahimnya. Pantas ia kepayahan sekali hadapi rasa mual hingga pusingnya, belum lagi sangat lemas. Sayangnya, perjuangan ia di kehamilan pertama dan kembar ini tidak mudah sama sekali, nafsu makan menurun sampai ia harus benar-benar bedrest dan kalau jalan jauh, menggunakan kursi roda. Ditambah kondisi stresnya setelah dapati kabar duka, kematian Grandmom Anna. Fayra harus terima meski diliputi rasa bersalah besar, tidak bisa hadir bersama keluarganya di pemakaman sang nenek. Terutama Ragnala dengan tegas mengatakan... “Lihat kondisimu, aku melarang dengan jelas demi kebaikan kamu dan anak-anakku!” Fayra sempat berpikir Ragnala sangat egois m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN