"Kalian bicara di sini saja. Ingat, jangan bertengkar. Kalian berdua bukan remaja lagi." Citra membawa Iwas dan Gayatri ke ruang kerja suaminya. Di ruangan ini mereka bisa lebih leluasa berbicara. Karena kalau di ruang tamu, dua putri kecilnya pasti akan merusuhi. "Terima kasih, Cit. Mudah-mudahan sahabatmu ini tidak keras kepala seperti dulu. Kalau sifat kekanakannya sih masih terbawa sampai sekarang." Iwas melirik Gayatri kesal. Bagaimana ia tidak kesal, Gayatri tadi sempat-sempatnya menyerempetnya. Ia tidak menyangka kalau sifat kekanakan Gayatri masih tersisa. "Sudah... sudah... jangan mulai lagi." Citra mengangkat tangannya. Ia melihat gestur Gayatri sudah siap menyerang. Kalau begini terus, mereka akan perang alih-alih menyelesaikan masalah. "Gue nunggu di luar ya, Tri? Inget pes