50. Perkara Mangga.

893 Kata

"Beberapa laki-laki bermulut jahat yang menemani istri-istri mereka, melecehkan saya terang-terangan. Mengejek bahwa kecil-kecil saya sudah genit. Bagaimana kalau sudah besar nanti? Apakah saya bersedia menerima salah satu dari mereka untuk menghangatkan ranjang saya?" Gayatri benar-benar menangis saat ini. Ia teringat akan perasaannya yang begitu terluka saat itu. Dalam usia tujuh belas tahun ia telah menerima begitu banyak penghakiman tanpa ia bisa membela diri. "k*****t!" Iwas memaki geram. Ia bisa membayangkan betapa terlukanya Gayatri waktu itu. "Apakah hal-hal seperti itu yang Abang sebut menikmati? Tidak bunuh diri saja saya sudah ber--bersyukur, Bang!" ungkap Gayatri terengah. Ia kehabisan napas karena terus berteriak dalam nada tinggi tiada henti. "Kamu kenapa? Capek ya? Ayo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN