Berkali-kali Ervan mencoba untuk menemui Anita, lalu berakhir diusir. Namun, dia terus mencoba hingga akhirnya hari ini Anita membiarkannya masuk walau masih bersikap dingin padanya. Tak apa, bagi Ervan sudah cukup senang bisa melihat dan mendengar suara sang istri tercinta. Setelah kedatangan Ray ke apartemennya, Ervan tengah menunggu waktu untuk bertemu secara langsung dengan Zia. Perempuan itu sedang berada di luar kota, namun dia mengiyakan ajakan Ervan untuk bertemu di saat dirinya kembali dari luar kota nanti. "Vania mana, Sayang?" "Ada, lagi tidur di kamar." Anita menjawab, namun suaranya tetap ketus. "Boleh aku lihat? Kangen sama dia." "Hmmm." Ervan tersenyum senang, setidaknya perempuan yang masih berstatus sebagai istri sahnya itu tidak mengusirnya lagi. "Kangen sama juga