POV author Beberapa bulan kemudian... "Kenapa baru pulang?" tanya Anita pada Ervan yang baru saja memasuki kamar. "Tadi katanya jam 8 malam udah nyampe rumah. Sekarang udah jam berapa?" Anita menunjuk jam di dinding kamar yang telah menunjukkan pukul 21:45. "Maaf, Yang. Tadi masih ada kerjaan yang harus aku selesaikan." "Penting banget?" "Iya. Karena besok ada meeting penting dengan salah satu investor luar." Ervan sudah berada di samping Anita yang tengah berbaring di ranjang. Dia membungkukkan badan dan mencium kening istrinya tersebut. "Demi masa depan kamu dan anak-anak kita kelak. Aku harus meningkatkan performa perusahaan agar lebih baik lagi ke depannya." "Tapi nggak segitunya banget, Van," protes Anita tidak suka. "Ngejar duniawi sampe segitunya. Orani kan udah bagus, masi