salah

1121 Kata

Hari bahagia itu akhirnya tiba juga. Didampingi oleh adik semata wayangku, Neta, aku melangkahkan kaki menuju Ervan yang berdiri di depan sana menyambut kedatanganku setelah melangsungkan proses ijab qabul dengan papaku. Tiba di dekatnya aku langsung menyalaminya--mencium punggung tangannya dan kemudian Ervan mencium keningku cukup lama. "I love you, An," bisiknya tepat di telingaku setelah mencium keningku. "Love you too," bisikku tanpa suara. Aku jadi teringat masa-masa remaja kami, di mana Ervan seringkali mengucapkan kalimat itu padaku. Aku bisa merasakan betapa besarnya cinta yang dimilikinya untukku. Aku dan Ervan lalu sungkem kepada kedua orang tua kami. Mama memelukku erat. "Nggak kerasa anak mama sekarang udah jadi istri orang. Berbakti sama suamimu ya, Nak. Mama percaya sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN