Beberapa hari setelah kepergian Arjuna dari hotel, suasana hati Bianca mulai perlahan kembali datar. Tidak sepenuhnya tenang, tapi cukup untuk membuatnya bisa bernapas tanpa rasa sesak. Damian baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya, wajahnya tampak lelah, namun tetap berusaha tersenyum saat melihat istrinya duduk di balkon kamar dengan secangkir teh di tangan. "Sayang," panggilnya pelan. Bianca menoleh, menatap Damian dengan senyum yang sedikit kaku, tapi cukup untuk membuat pria itu merasa disambut. "Kamu kelihatan tenang di sini," kata Damian sambil duduk di kursi sebelahnya. "Aku memang tenang," jawab Bianca lirih. “Entah kenapa, Paris rasanya beda. Udara, suasananya … semuanya bikin aku pengin tinggal lebih lama." Damian tersenyum kecil. "Kamu suka Paris, ya?" Bianca mengangg