Lullaby 62

1668 Kata

“Saya foto, ya, Mbak. Buat ditaruh di ig nanti,” ujar Mbak Carolina, make up artist yang merias Kamania. Wanita berhijab itu tersenyum puas, melihat hasil olahan tangannya. “Aman tidak, ya? Saya agak takut kalau calon suaminya Mbak tidak suka fotonya saya post. Tapi jaga-jaga, saya ambil dulu. Kalau sudah dapat izin, baru dilanjutkan. Lagipula ini sayang dilewatkan, Mbak. Suatu kehormatan bagi saya bisa merias calon istri dari seorang Rajata.”Wajah Kamania dibuat merona, ia bahkan menundukkan kepala dengan senyum malu-malu, saat melihat anggukan turut setuju dari asisten Mbak Carolina. “Iya ... Mbak. Nanti Kama coba bantu tanyain sama beliau. Kalau Kama pribadi ... tidak apa-apa.” “Wah, terima kasih banyak, Mbak.” “Mmm, sama-sama, Mbak.” Terdengar ketukan di pintu, membuat mereka menole

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN