Lullaby 63

1748 Kata

(Warning, erotic romance content!) Kamania menelan ludah begitu menutup pintu. Ia sempat mengeratkan tali jubah mandi, kemudian lanjut melangkah dengan pelan tanpa menimbulkan suara. Saat melirik secara sembunyi-sembunyi, Kamania menangkap Rajata tengah sibuk dengan ponselnya. Refleks ia menghela napas lega, setidaknya untuk sekarang tidak terjadi apa-apa. Ia duduk di depan meja rias, mengambil hairdryer kemudian mulai mengeringkan rambut. Entah karena suara yang terlalu berisik atau memang dari awal Rajata sudah menyadari keberadaannya, pria itu secara tiba-tiba sudah ada di belakang Kamania. Mereka saling bertatapan lewat pantulan kaca, dengan kondisi Kamania yang kaget dan mematung. “Aku saja,” ujar Rajata singkat, berikut mengambil alih hairdryer dari tangannya. “Sudah kubilang, aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN