Lullaby 64

1457 Kata

Kamania sempat sadar sebentar dan ia merasa dalam pelukan seseorang. Dari aroma tubuh yang tertangkap indera penciumannya, ia sangat mengenalinya, Rajata. Entah ke mana tujuan mereka, Kamania tidak tahu. Yang pasti ia tidak bisa membuka mata lama-lama, terlalu berat sebab masih terlalu lelah dan mengatuk.Seingatnya sebelum kembali terpejam, ia meringkuk untuk mencari kehangatann, setelah itu tidak tahu apa-apa lagi. Lalu beberapa jam kemudian, Kamania kembali terbangun. Kali ini ia merasa jauh lebih segar, meskipun di beberapa tempat ada yang sakit dan pegal. “Kau sudah bangun?” Sontak ia menoleh ke arah suara, kemudian menyunggingkan senyum sampai matanya menyipit. “Sudah ...” “Bagaimana perasaanmu?” “Sedikit ... kurang baik, tapi masih baik.” Pria itu menatapnya dalam, lalu mendekat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN