Lullaby 58

1787 Kata

Rajata heran melihat bathub di kamar mandinya dipenuhi busa. Saat didekati, betapa ia terkejut mendapati Kamania memunculkan diri. Gadis itu mengusap wajahnya masih dengan memejam, setelah bersih, kelopak yang dihiasi bulu mata lentik tersebut perlahan membuka. Tatapan mereka bertemu dan Kamania menyunggingkan senyum, begitu lebar sampai matanya menyipit. “Nia ...” lirih Rajata. Gadis itu tidak menjawab. Kaki yang ditekuk membuat kedua lututnya muncul di tengah-tengah busa, begitu juga bagian tubuh yang lain, terlihat mengkilat. Kulit Kamania begitu bersih dan putih. Saat Rajata menatap tanpa berkedip, ia merasa tenggorokannya mengering. Bahkan tanpa sadar menelan ludahh, padahal tak ditemui barang sedikitpun saliva di dalam mulutnya. Tangan Kamania terangkat, kemudian melambai seolah m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN