Lullaby 56

1734 Kata

“Mas, itu kayak nyata, ya,” bisik Kamania rendah. Tubuhnya sedikit dicondongkan ke arah Rajata, sementara tangan sibuk mencomot popcorn dan mata menatap fokus ke depan. “Tadi karena Mas Aja suruh nentuin filmnya apa aja, Kama jadi pilih ini. Dari posternya menarik, eh ternyata filmnya juga tidak kalah menarik.” “Hm,” sahut Rajata malas. Ia tidak menikmati, karena dibandingkan menganggap menarik, Rajata justru mengantuk. Hanya karena Kamania mengoceh saja, Rajata tidak memejamkan matanya. “Udah lama Kama tidak ke bioskop. Terakhir mungkin pas SMA.” “Hm.” “Mas Aja pasti sering. Apa lagi di mansion ada bioskop mini, kalau mau nonton tinggal ke sana saja.” Kali ini sambil menyedot cola. Binar mata Kamania menunjukkan bahwa ia antusias menonton sambil bicara. “Kurangnya di sana sepi. Tapi e

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN