Lullaby 44

1918 Kata

Rutinitas Kamania telah kembali. Ia menyiapkan sarapan pagi untuk ayah dan dirinya sendiri. Namun kali ini beda, ia dalam keadaan sudah bisa bicara, keluar, bahkan mungkin jalan-jalan nantinya. Kamania hanya memasak telur mata sapi, tahu dan tempe goreng, juga membuatkan ayah teh. Menu sederhana yang luar biasa ia rindukan. Berbanding jauh terbalik jika mengingat di mansion Rajata, di mana semua makanan disiapkan, bahkan sudah dipastikan mengandung beragam nutrisi dan gizi yang seimbang. Setelah menata semuanya di atas meja, Kamania langsung menuju kamar ayah. Ia berhenti tepat di depan pintu, sebelum kemudian mengetuknya beberapa kali. “Ayah ... sarapannya sudah siap. Mau sekalian bawa bekal juga?” Lama tidak ada jawaban, Kamania kira ayah sudah pergi. Namun ketika pintu ditarik dari d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN