"B-bisakah kau bangunkan aku dari mimpi ini?" cicit Laura dengan wajah merah padam. Mata bulatnya berkedip-kedip gugup, Adam nyaris tersenyum mendengar suara kecil istrinya itu. Suara kecil yang begitu lucu dan menghibur, karena Laura terlihat masih syok dengan apa yang terjadi di antara mereka. Sekarang, Laura adalah istrinya. Gadis penjual bunga itu miliknya. Apakah ia sedang merasa senang? Apakah ia sedang merasa tidak sabar untuk membawa Laura dan membuat mereka hanya berdua? "Kau sudah bangun, Laura." "Ini terasa tidak n-nyata." Laura menelan ludah sekali lagi, Adam meremas tangannya. "Kalau begitu, cium aku agar kau bisa membuktikannya." Saat itu, Laura tersentak. Wajahnya semakin merah padam. "A-aku tidak mau menciummu!" "Ah, jadi kau ingin melakukannya nanti s