"Laura...." Adam menekan punggung tangannya ke nadi di leher istrinya, merasakan denyut jantung gadis itu di sana. Ya, Laura hanya pingsan. Ia tidak sampai meregang nyawa di tangannya. Oh, astaga! "Rasanya aku sudah sangat berhati-hati melakukannya." Berhati-hati? Tidak, mungkin saja tadi ia melakukannya terlalu kasar. Mungkin ia melakukannya terlalu bersemangat. Sepanjang hari, ia terus memikirkan Laura. Di dalam kepalanya, ia berulang kali membayangkan bercinta dengan gadis itu di meja kantornya, di sofa, di rak kantor dan juga di kursinya. Sialan! Bahkan ia tidak bisa fokus saat menghadiri rapat, hanya karena semua isi kepalanya terus tertuju pada Laura dan Laura. Gadis itu membuatnya gila, benar-benar membuatnya tidak waras. Jadi, ketika rapat selesai. Ia bergegas memint

