Selesai. Semuanya sudah selesai. Lelah. Laura lelah. Ia benar-benar lelah. Matanya menatap langit-langit kamar, napasnya tersengal, dan tubuhnya gemetar. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, semua karena ia benar-benar merasa kehilangan dirinya sendiri. Ia telah bercin.ta dengan Adam, pria yang dicintai kakaknya. Pria yang baru kemarin menikahi kakaknya. Baru saja Adam telah membuatnya mencapai klima.ks di depan Mia. Meskipun tidak secara langsung, tetapi itu benar adanya. Mia tahu, Mia mendengar, dan Laura bisa membayangkan betapa sakit hati kakaknya saat ini. Secara tidak langsung, ia telah menyumbangkan rasa sakit pada hati kakaknya. Secara langsung, ia telah membuat kakaknya menderita. Ia benci dirinya sendiri. Ia benci fakta ia mencintai Adam. Ia benci f

