Mia tidak percaya apa yang didengarnya. Adam baru saja terang-terangan menunjukkan pengkhianatannya. Seharusnya ia tidak menelepon, seharusnya ia tidak berusaha mencari-cari alasan untuk bisa berbicara dengan pria itu. Sekarang apa yang ia dapat? Hanya rasa sakit. Ia memang perawan, tetapi, ia bukan gadis bodoh. Ia tahu apa yang terjadi di seberang sana. Ia tahu arti dari suara-suara napas Adam dan bunyi teratur antara kulit bertemu kulit. Bunyi yang terdengar vulg.ar dan mengerikan. Mia memeluk lutut. Ia membenamkan wajah dalam-dalam ke lutut, sementara air di bak mandi merendam tubuhnya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Adam melakukan hal sekejam ini padanya? Apa salahnya? Siapa wanita itu? Siapa wanita yang bersamanya? Mia terisak, air mata terus berjatuhan bagaikan mutiara

