Bab 38

1845 Kata

Beberapa detik berlalu dalam badai g a i r a h yang membutakan. Terengah-engah kehabisan napas, terpana oleh serangan itu semua. Laura hanya terbaring di sana, sementara tubuh Adam masih terasa mendidih beberapa detik setelah ledakan itu mereda. Napas Adam terengah, merambat panas di kulit leher Laura. Sementara itu, Laura terdiam gemetar dengan pipi merah padam. Tangan yang tadi menahan kedua bongkahan itu pelan-pelan jatuh ke sisi tubuhnya. Ia merasa lemas, seperti orang yang baru saja kehilangan otot-otot lengan. Kini ia benar-benar lunglai, sementara matanya menatap nyalang ke langit-langit kelambu. Aneh, rasanya aneh, tapi itu nyata. Apakah itu benar? Apakah tadi ada pria yang baru saja mencapai puncak di dadanya? Astaga! Laura tidak pernah tahu pria bisa mencapai k l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN