"Tidak akan, itu tidak akan pernah terjadi." "Lepaskan aku!" Laura menggigit tangan Adam kuat-kuat sampai pria itu akhirnya melepaskan Laura. Gadis itu menggeleng, ia mundur ke belakang sampai punggungnya menabrak dinding kayu. "Laura...." Tangisan Laura berhenti. Sepenuhnya. Amarah di mata gadis itu seketika luruh, berubah jadi kesedihan dan kekecewaan yang begitu dalam. Bahu Laura merosot, kepalanya tertunduk, sementara kedua tangannya mengepal. Laura lalu berjongkok, ia memeluk lututnya dan memejamkan mata. Ditariknya napas dalam-dalam, dikepalkan kedua tangannya kuat-kuat. "Pergi, aku tidak ingin melihatmu." "Aku tidak akan pergi." "Kau pembohong, kau b a jingan...." Suara Laura yang tadi meledak-ledak sampai hampir menyaingi suara petir, kini berubah menjadi suara ya

