"Karena kalian akan menikah minggu depan dan kebetulan sekali Adam sudah di sini. Bagaimana kalau kalian memberi kesempatan satu sama lain untuk menjadi lebih dekat?"
Tidak ada jawaban untuk beberapa detik. Mia terlalu gugup untuk membuka mulut, karena ia tidak ingin terlihat terlalu bersemangat.
Karena saat ini, ia masih mencoba mencerna apa yang dikatakan ayahnya.
Bahwa Adam datang ke sini untuk melamarnya.
Melamar? Setelah pria itu mencampakkannya?
Pada akhirnya, Adam pun melirik dan menjawab ucapan Charles, "Ya, kau benar. Aku rasa aku perlu bicara dengan Mia."
Adam lalu menoleh padanya.
"Apa kau bersedia?"
"T-tentu," jawab Mia.
Adam berdiri, dengan tubuh tinggi dan besar itu. Membuat Mia semakin merasakan bahwa kehadiran pria itu nyata.
"Ke mana sebaiknya kita pergi?"
