Max mengalami patah tulang, dan lebam. Selain itu, tidak ada luka parah yang membahayakan nyawanya. Itulah yang dikatakan dokter hewan setelah menangani kondisi Max. Saat mendengar itu, Laura menangis dan sekaligus lega. Sungguh, Laura tidak akan sanggup hidup lagi jika ia kehilangan Max juga. Max yang sudah menjadi temannya sejak lama dalam suka dan duka, melindunginya, selalu ada di sisinya saat ia ketakutan karena badai. Kini, karena Laura terlalu sibuk dengan kesedihannya, ia sampai melupakan Max. Ia hampir kehilangan Max. "Max tidak mau pergi dari rumah, dia ... tidak mau meninggalkan rumah sama seperti Nenek." Laura menangis terisak, saat itu pintu ruang tunggu mendadak terbuka dan sosok Adam menghambur masuk. Hal pertama yang ia lakukan adalah menghampiri Laura. Ia berlutut