"Apa dia mengacaukanmu, Laura. Jawab aku." "Cristian, aku...." Ting! Bel pintu berdenting, dan saat itu Laura langsung bergeser untuk melihat siapa yang datang. Kesempatan mengalihkan diri, pikirnya. Karena itu jelas berhasil. "Terima kasih, Tuhan!" batin Laura, yang merasa terselamatkan. Karena ia tidak mau menjelaskan apa pun pada Cristian soal Adam. Ia belum siap, dan untungnya. Kedatangan Mia menyelamatkan dirinya. "Kakak?" Mia berjalan masuk, lalu merangkul Mia dengan air mata bersimbah di pipinya. "Laura, hikss ...." "Kakak? Ada apa, kenapa kau menangis?" Mia menoleh sambil sesenggukan ke arah Cristian dan berkata, "Ah! Cristian, maaf. Izinkan aku meminjam Laura sebentar. Aku harus bicara dengannya." Cristian yang menyadari Mia membutuhkan adiknya itu, mengangguk.