Koloni

1024 Kata

Ludwig pun keluar dari dalam ruangan itu. Ia terlihat cukup berseri ketika sedang melangkah untuk turuni tangga. Mungkin ia tak sadar jika solusi dari masalah yang selama ini ia rasa sangat rumit sebenarnya malah justru begitu sederhana. * “Ya ampun, ternyata menyenangkan banget ya kegiatan klub ini kalau udah ada yang datang dan bisa kita bantu. Aku jadi seneng banget, deh,” ungkap Sera dengan raut wajah berseri-seri. Apa yang ia rasakan sendiri cukup bertolak belakang dengan dua teman yang ada di ruangan sama. “Mungkin iya memang nyenengin, tapi di saat sama terasa ngeselin juga,” kata Feng. “Aku itu sempat berharap masalah yang akan datang cukup serius seperti yang ada di cerita film atau novel, lho. Kalau begini doang mah untuk apa? Di mana serunya coba? Aku jadi lebih merasa kayak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN