Warning 21 +,
Happy Reading?
Dua minggu kemudian ,
Mansion Sean Rios- USA.
Tepat hari ini, dua minggu Mikha dikurung dalam mansion terkutuk ini .Ia menatap luar jendela dengan tersenyum kecut .
“Sampai kapan ?” tanya nya pada senja.Ia ingin keluar dari tempat ini, berbagai cara yang ia lakukan namun selalu gagal. Kali ini semoga saja ia berhasil, membungkam adalah cara yang paling ampuh,semoga.
Terdengar Dobrakan pintu dengan sangat kencang, Mikha telah terbiasa namun setiap mendengar suara benda keras ia hanya bisa menutup matanya sambil menggenggam kedua tangan-nya .
"kau berhasil mencari perhatian ku.Katakan apa mau mu?." tanya Sean,sinis .
Seketika matanya terbuka, tetap terfokus pada indahnya senja,dan merespon dengan cepat," Lenyap."
Sean tersenyum sinis, “mati karena kelaparan ?, .Cepatlah makan, ada anak ku yang harus menerima asupan gizi.” Titah Sean,namun Mikha hanya diam dan tak merespon apapun, di luar lebih menarik untuk dikagumi.
"bawakan makannya untuknya . “titah Sean kepada kepala pelayanan. Dalam lima menit, segala jenis masakan tersaji pada meja. Ketika kelima pelayanan itu akan keluar, Sean menahan mereka.
“aku ingin melihat taring mu,ketika aku melenyapkan salah satu dari mereka .” Mikha yang mendengar hanya bisa menutup matanya .Dan –
“Dor ”teriakan para pelayan menggema. Mikha membalikan tubuhnya dengan perlahan ,melihat seorang wanita paruh baya yang tak bernyawa. Sean menembak tepat sasaran,dikening.
Mencium bau darah,tiba tiba saja ia merasa mual dengan menyembunyikan rasa takutnya, ia berlari menuju kamar mandi .
“bersihkan.” Titah Sean pada tangan kanan-nya . Setelah itu ia mengejar Mikha,masuk kedalam kamar mandi dan hendak memijit tengkuk Mikha, namun sang wanita malah menepisnya dengan cepat.
“jangan sentuh aku .” ucap Mikha dengan tegas,menatap Sean jijik . Dan ,”Huek.”
Sean menyerah, menurunkan ego, dan emosinya demi seorang jalang.
Menyenderkan tubuhnya pada pintu kamar mandi dan menunggu Mikha terus memuntahkan cairan .
lima menit kemudian,
Mikha menopang tubuhnya pada dinding marmer ,tertatih tatih menuju pintu,melawan lemas dan pusing.
“Aaaa,” teriak Mikha,terkejut Sean menggendongnya ala bride style.
“turunkan aku ! “ Mikha sangat jijik bersentuhan dengan Sean,sang iblis b******k.
“Diamlah!.”
“aku tak ingin melihat-nya .” Sean menyela dengan cepat, “sudah dibersihkan.”
“aku tak ingin tinggal di kamar ini ,lagi.” Protes Mikha lagi. Sedangkan Sean hanya mendengus kesal.
“Aku tahu .” Sean menggendongnya keluar,menuju kamar utama miliknya .
Para pelayanan hanya bisa menunduk takut ketika sang tuan berjalan mendekati mereka, hingga mengintip dan memperhatikan , takjub. Baru pertama kalinya sang tuan memperlakukan wanita dengan lembut dan special .
“Aku membayar kalian bukan untuk memperhatikan ku, “ ucap Sean yang terus berjalan tanpa menatap para pelayan yang berada dibelakangnya.
“buanglah makanan itu, buatkan yang baru,dan bawa ke kamar ku .” titah Sean lagi, para pelayanan berlari kocar-kacir .
Sesampainya di kamar utama, Sean membaringkan tubuh Mikha secara perlahan. Ia menatap tajam pada Mikha yang akan bangun.Namun dengan cepat mendorong-nya kembali.
“ Tidur.jangan melawan!.” Sean menjeda,” Jangan besar kepala, aku memperlakukan mu hanya karena ada anak ku di dalam rahami mu. “ aku Sean dengan penekanan pada kalimat terakhir .
“Kau akan tidur bersama ku, jika kau tak mau ,pergilah ke kamar lama mu . Aku tak ingin membuka kan pintu kamar ku yang lain” jelas Sean dan Mikha hanya bisa terdiam ,memejamkan matanya dengan perlahan .
Hingga tidurnya terusik , membuka matanya perlahan dengan terkejut ia menatap wajah Sean yang sangat dekat dengan wajahnya ,napas beramora mint itu menerpa kulit wajahnya .Mata mereka beradu .
“ Makan!” titah Sean dengan tegas. Namun Mikha tetap pada pendiriannya .
Dengan jengah Sean mengangkat pistol colt yang berada dalam saku celannnya . Mengarahkannya pada salah satu pelayan yang berdiri mematung.
“Nona,”cicit salah satu dari lima pelayan itu,takut .
“Aku akan makan.” Ucap Mikha dengan cepat . Sean tersenyum mengejek, tentu saja Mikha marah .
“ Aku melakukannya karena tak ingin mansion ini berubah menjadi angker.” Ucap Mikha dengan cepat .Para pelayanan tersenyum legah,dengan cepat mereka menaruh meja kecil diatas ranjang dan menyiapkan berbagai jenis hidangan.
Mikha memperhatikan berbagai makanan tersaji didepannya.
“Aku tak ingin memakannya, “ ia menahan mual,melihat bahkan mencium aroma makanan itu
Sean dengan sangat kesal, hendak mengarahkan pelatuknya pada para pelayan ,lagi.
“Sean !.Aku ingin makanan lain.” Jeda Mikha , “ melihat makanan ini, membuat ku mual.” “ cegah Mikha dengan cepat, seketika Sean menarik pistolnya kembali.
“ iblis.” Bisik Mikha menatap Sean yang tengah menyimpan pistolnya di sakunya.
“Aku mendengarnya, “ timpal Sean. “Katakan kau ingin memakan apa?” tanya Sean dengan tak sabaran.
“hati angsa .” Jawab Mikha dengan mata berbinar.
“ dan kau sendiri yang akan memasaknya .” ucap Mikha dengan tenang . Sean emosi dan hendak marah .
“ini keiginan anak mu, camkan itu.” Senyum mengejek yang diberikan Mikha membuat Sean mendengus dan pergi begitu saja diikuti oleh para pelayan yang membawa kembali makanan.
Hari ini Mikha tersenyum senang dan kembali membaringkan tubuhnya dan tertidur .
“nyonya ,makanan telah siap.” Sindir Sean pada Mikha yang tengah tertidur .Mikha kesal ketika tidurnya diganggu . Menatap tajam pada Sean, “ sangat mengganggu .” matanya berbinar melihat hidangan tersaji didepan matanya .
“dari mana kau tahu hidangan mewah ini , kau sengaja ya ?” celetuk Sean yang tengah memperhatikan Mikha yang memotong hati angsa .
Mikha hanya diam dan sibuk membolak balik hati angsa , dan “Huek.” Ia berlari menuju wastafel .
Sean geram ,” jangan berlari ingat kau mengandung anak ku,bodoh !. “ teriak Sean lagi.Namun ia kembali cemas dan mengikuti Mikha .
“aku tak ingin memakannya .” ucap Mikha lagi, Sean yang bersandar dan dengan setia menunggu ,kembali memanas.
“kau !.”
“ jangan salah aku, salahkan anak mu ,jerk!.” Balas Mikha dengan meneriaki Sean.
Dengan sangat marah, Ia menarik dan menggendong tubuh Mikha layaknya karung besar .
“Aaaa,” teriak Mikha lagi, ketika Sean membanting tubuhnya pada ranjang . Menindih tubuh Mikha ,ia ingin sekali membukam mulut jalang ini.
“ aku ingin burger dengan banyak keju yang meleleh .” ucap Mikha menatap mata Sean,tajam. Ia sama seklai tidak takut akan tindakan Sean padanya,karena ia sudah terbiasa .Jika pun Sean melakukannya,maka Mikha akan terbebas untuk mengandung anak iblis itu . Jangan mengira,ia setuju mengandung anak iblis itu , ia akan bermain licik untuk mendapatkan hak-nya kembali.
Merogoh saku kanan celannya, dengan cepat Sean menelpon tangan kanan-nya sambil setengah menindih Mikha.
“Aku sudah mengabulkan dan mengikuti kemauan mu . Sekarang berikan aku kenikmatan, “ bisik Sean.
Mikha hanya bisa tersenyum ,membiarkan Sean melakukan apapun pada tubuhnya .
Walau tengah menahan jijik ,marah ia hanya bisa diam untuk melakukan apapun yang ia ingikan.
Dan, “ahhh.” Suara desahan yang keluar dari mulutnya,ia merutukinya.
sedangkan Sean tersenyum miring .
“baru dua jari yang aku masukkan,kau sudah melayang .” ucap Sean lagi, dengan perlahan ia memegang perkasaannya yang sudah berdiri tegang,memusatkan pada milik Mikha yang sudah basah .
“ Damn, “ racau Sean ketika merasakan miliknya terjepit. Walau sedang dikabut gairah ,ia melakukan dengan perlahan demi bayi-nya .
Mikha sibuk dengan berbagai pertanyaan dibenaknya , Sean melakukan-nya dengan perlahan, tidak seperti biasanya . Dengan menahan malu,ia meliuk-liukan tubuhnya memancing Sean untuk berbuat kasar .
“ namanya jalang tetaplah jalang,” ucap Sean yang terus mempompa milik Mikha dengan perlahan .Namun ketika Mikha kembali menggodanya,ia tak tahan . Dengan cepat mencabut miliknya ,
Membalikkan tubuh , dan menyuruh Mikha menungging , Sean dengan perlahan memposisikan keperkasanya pada lubang dubur sempit itu, meludahkannya dan memasukkan dengan sangat cepat.
“ Sean,Sean. Stop!” rontak Mikha ,ia sama sekali tak bisa menahan rasa sakit ketika Sean memasukkan barangnya pada duburnya .
“ Oh,s**t!.” Sean kembali meracau , memompa dengan sangat kuat pada dubur Mikha yang terlihat membengkak dan berlubang besar .
“ Sean, ini sangat sakit.” Ringis Mikha, sedangkan Sean sibuk dengan permainan barunya yang akan menjadi favorit kedua, setelah lubang v****a Mikha.
“lezat.” Puji Sean mencabut keperkasaanya ,membiarkan spermanya jatuh dan keluar dari dubur Mikha .
Ia terus berbaring sambil mengatur napasnya, dan menyampingkan tubuhnya menatap Mata mikha yang terlihat bengkak.
“aku tak ingin membahayakan bayi ku, dan selalu ingat perkataan dokter itu .”
“Tapi tidak mengorbankan dubur ku,” ketus Mikha menahan perih pada lubang p****t-nya.Dengan perlahan ia melentangkan tubuhnya .
“kau yang menggoda ku duluan,jadi itu salah mu .” jawab Sean dengan senyum mengembang , “ Sepertinya itu mu lecet,aku akan memberikan salep setelah kau menghabiskan makanan mu. “ dengan cepat ia bangun,memakai seluruh pakainnya . Ia sangat yakin tangan kananya akan menunggu di luar , pelayan yang setia.
“ ini tuan,” ucap sambil menyodorkan burger dan jenis lainnya yang ada di dalam kantung berbahan paper .
Sean hanya diam dan menerima ,setelah itu ia kembali menutup pintu .
“makanlah, “ ucap sean menyodorkan makanan pada Mikha .
Dengan sangat lemah,nyeri dan lapar dengan cepat ia mengambil mengabaikan kain penutup yang menutup payudaranya ,terjatuh.
“ Jangan menggoda ku,” geram Sean menatap tajam Mikha yang sibuk mengunyah.
“ Maka tutup mata mu, aku sama sekali tidak meggoda mu .”jawab Mikha sambil mengunyah makanan yang penuh dalam mulutnya .
“Makanlah dengan perlahan,” ucap Sean namun tangannya sibuk menyambar kentang goreng, dan satu burger untuk masuk kedalam mulutnya.
“Jangan sentuh makanan ku,” protes Mikha mengambil burger dan kentang goreng yang ada di tangan Sean.
“ masih sembilan burger yang ada di dalam kantong itu ,aku hanya makan satu .Lagi pula,aku membeli-nya dengan memakai uang ku .” Sean memprotes kembali dan merebutkan burgernya kembali.
Dengan emosi Mikha mendekapkannya kantong yang berisi banyaknya burger ditengah kedua p******a-nya.
Sean melihatnya hanya bisa kesal, mengunyah burger dengan cepat .Ketika ia hendak menyentuh p******a Mikha ,sang wanita malah mengira Sean akan mengambil burger-burgernya.
“aku hanya menyentuh kedua payudarmu yang menggantung.” Ucap Sean dengan gemas, ia memegang dan mengemut .Sedangkan Mikha membiarkan apapun yang Sean lakukan. Semoga saja ia melakukan kesalahan .
Membuat ulah dan menggoda adalah kemampuannya,dengan sabar Mikha menunggu moment itu .
Dua hari kemudian, apa yang diinginkan Mikha terwujud.
" janinnya tak bisa diselamatkan," ucap sang dokter,prihatin menatap Mikha dan Sean secara bergantian.
Sepeninggalannya Dokter, Sean menatap tajam pada Mikha.
“ aku tahu ini adalah ulah mu.” tuduh Sean pada Mikha , “ jangan berpura pura sedih, aku tahu kau senang .” Sean menjeda dan , “ bersenanglah sampai sepuasmu.” Sean pergi meninggalkan ruang rawat Mikha,jujur ia sangat terpukul dan sedih mendengar anaknya pergi sebelum lahir melihat dunia ini.
"maaf karena aku memang tidak menginginkan mu." bisik Mikha
****
ucapan dokter itu terus terekam pada otak Sean ,mengumpat dan memukul setir dengan cukup keras.
" s**t!." teriaknya dengan sangat frustasi. sejam kemudian, berhenti ketempat hiburan yang sangat jarang ia kunjungi setelah menemukan jalang.
Memasuki tempat itu dengan tatapan dingin.Musik kencang, dan suasana yang sangat gelap membuat mood Sean mulai membaik.
" Macallan,please" pinta Sean pada seorang bartender.
Pikirannya sangat kacau, hingga lamunan nya terhenti ketika minumannya sampai. Tanpa menunggu lama ia langsung meneguk hingga tandas tak bersisah.
" Are you okey?" tanya seorang wanita glamour yang sangat Sean kenali.
" Ya" jawab Sean dengan sedikit cuek dan sibuk dengan minumannya.
" Sean Rios tidak biasanya kau seperti ini" ucap Ainsley sambil meneguk wine.
" Apa hidupmu hanya selalu mencampuri urusan orang lain?" tanya Sean dengan tegas membuat wanita disebelahnya tertawa, ia sama sekali tak takut pada pria disampingnya.
" Terkadang" jawab Ainsley membuat Sean tersenyum sinis sambil menatap tajam pada wanita yang dibilang sangat cantik dan seksi.
" Ayo kita bersenang-senang" ucap Sean sambil menarik tangan wanita itu menuju kerumunan orang banyak yang sibuk meliuk-liukan badannya.
" I'm Happy!" teriak Ainsley ditengah kerumunan sambil menempelkan tubuhnya pada Sean yang menggerakan tubuhnya mengikuti irama musik.
" And me too!" teriak Sean lagi, mereka tertawa bersama.Hingga tatapan mereka bertemu, Sean menatap bibir tipis yang dipolesi dengan lipstik merah membuatnya terbakar gairah.
Tanpa menunggu lama, mereka berlari memecah kerumunan menuju kamar. hanya membutuhkan sebuah ranjang empuk untuk berperang.
" f**k me,please" ucap Ainsley yang duduk diranjang sambil meremas kedua payudaranya .
Naluri seorang pria normal membuat siapapun melihat akan langsung teransang.Tanpa menunggu lama ia langsung menindih tubuh seksi Ainsley, dan mereka melakukan one night stand tanpa memakai alat Kontrasepsi apapun.
***
Satu minggu kemudian,
Mikha kembali menahan marah ,ketika ia dikurung pada tempat yang sangat ia benci.Mansion Sean Rios. Selain menjadi jalang, ia di buat seperti tahanan kelas kakap .Moodnya benar-benar hancur. Bosan yang terus menatap luar jendela, ia membuka televisi,dan menemukan sebuah berita yang menurutnya tak bermutu.
"Seorang Sean Rios tengah memacari model ternama , Ainsley, dan aku tak peduli. " ucap Mikha seperti berbisik sambil mengganti channel lain.Namun tetap sama, semua berita tentang pria itu membuatnya benar-benar muak. Hingga pria itu muncul dihadapannya dengan menatap-nya jijik.
" Kau cemburu?" tanya Sean yang melihat Mikha yang terus mengganti Chanel.
" Sama sekali tidak.Aku hanya jijik menatap wajah mu disana." jawab Mikha sambil menunjuk layar televisi membuat harga diri seorang Sean Rios kembali terluka.
" Kau selalu membuat harga diriku terluka," ucap Sean yang tiba-tiba duduk disamping Mikha yang sibuk mengganti channel .
" kau memang harus diperlakukan seperti itu" jawab Mikha dan matanya melotot ketika Sean duduk disampingnya sambil menyenderkan tubuhnya pada headboard ranjang yang berwarna gold itu.
" Pergilah" titah Mikha membuat Sean gemas untuk menggauli wanita disamping-nya. Sedangkan Mikha mulai berjaga-jaga untuk menghindari hewan buas disampingnya.
"f**k me" dan Sean terkejut menatap wanita disampingnya, tanpa menunggu lama ia menarik jubah yang dipakai Mikha dan, Plak. Wanita itu menamparnya membuat dirinya sangat marah.
" Kau sendiri yang meminta untuk memasuki mu" ucap Sean yang sedikit berteriak menatap tajam wanita disampingnya.
" Aku tak mengatakan apapun dari tadi!" teriak Mikha sambil melompat dari ranjang menuju kamar mandi, ia harus menghindari hewan buas itu.Namun bukan Sean jika kemauannya tak dituruti.Menarik tangan Mikha dengan sangat kencang membuat wanita itu kembali tersungkur diranjang.
" Sean!. Stop!" teriak Mikha yang sibuk melepaskan dirinya.
" Aku belum boleh melaku-" terlambat pria itu memasuki surga dunia sempit itu yang sangat ia puja, tak ada satupun wanita yang bisa memuaskannya kecuali wanita didalam pelukannya.
"Sakit!" teriak Mikha yang terus menangis sambil menggigit bibirnya dengan sangat kencang.
Hingga darah segar itu kembali keluar ,menghentikan kelakukan b***t seorang Sean Rios.
Tanpa menunggu lama, ia mengambil kain dan menggendongnya menuju atap.
" Ke rumah sakit." titah Sean ketika masuk kedalam helikopter.
membutuhkan waktu sepuluh menit , akhirnya Sean sampai pada atap rumah sakit yang merupakan miliknya.
" Aku kasihan padanya," ucap Dokter yang merupakan teman Sean Rios.
" Lakukan saja tugasmu" jawab Sean dengan sangat dingin.
" Sudah selesai.Kalian belum diperbolehkan berhubungan. Terlebih ia baru saja pendarahan hebat. " ucap dokter itu membuat Sean mendesah,kesal.
Ia masuk kedalam ruang rawat Mikha, wanitanya.
" berulang kali aku masuk rumah sakit akibat ulah mu." ucap wanita itu sambil menatap tajam pria didepannya.
"s**t!. sebulan aku tak bisa memakai mu, dan harus menahan-nya . "racau Sean. membuat Mikha membuka mulutnya lebar-lebar.
" Kau memang dispencer devil ,b******k!" ucap Mikha membuat Sean tersenyum.
" kali ini ,Aku suka julukan mu" ucapnya lagi dan meninggalkan rumah sakit menuju s**********n Ainsley.
Dan Mikha tahu semua kebejatan seorang Sean Rios.Wanita sangat peka terhadap sekitarnya, hal yang sama ia rasakan pada saat berita dan gelagat Sean membuatnya miris. " Aku seperti jalang" bisiknya dan tangisnya pecah diruang yang sunyi itu. Namun ia kembali menghapus sisa air mata pada pipinya, " Setidaknya kau tidak menjadi jalangnya selama sebulan. Aku berharap ia akan membuang ku," ucapnya dengan nada penuh keyakinan.
" Kau selamat dari hewan buas itu," ucap seorang dokter muda yang masuk tiba-tiba kedalam kamar inapnya membuat Mikha terkejut namun ia tutupi dengan senyuman.
" Terima kasih," ucap Mikha membuat dokter itu kembali tersenyum.
" Austin,nama ku" ucap dokter itu membuat Mikha tersenyum.
" Senang bekerja sama dengan mu, Austin. Aku Mikha. " dan mereka kembali bercerita selama sejam.
***
" Aku membutuhkan mu," ucap Sean ketika sampai di apartemen Ainsley, dan wanita itu tersenyum.
"Ayo"titah wanitanya sambil menarik tangan Sean menuju kamar miliknya ,dan mereka kembali melakukan two stand night mengabaikan seorang wanita muda yang sibuk meringkuk menahan sakit pada hati,dan tubuhnya di temanin oleh sunyi-nya malam .
"The pain you always gave me made me better, for a moment."
Mikha Rutchers
Thanks You All