Mata Rex menjadi panas, seperti isi hati dan kepalanya saat melihat foto Lyra berada di dalam pelukan Dokter Ian. Ia menggeleng tak percaya, tetapi gambar tersebut begitu nyata. “Lihat, itu istrimu bisa-bisanya berpelukan dengan lelaki lain? Apa dia tidak punya rasa malu? Siapa lelaki itu? Kamu kenal dia?” desis Ajeng merasa ini kesempatan yang sangat baik untuk mempengaruhi putranya. Mengangguk lesu, “Dia … dia adalah Dokter Ian. Dokter … dokterku saat di Jepang.” “Cih! Jadi, ternyata selama ini Lyra menjalin hubungan dengan dokter itu di belakangmu? Menjijikkan! Semua sudah terang benderang, Rex! Kamu sudah salah memilih istri!” Wajah Ajeng nampak kian sinis dalam tiap kalimat yang dilontarkan. “Itu akibatnya kalau menikahi wanita kampung! Sudah Mama bilang dari dulu, dia hanya meman