Mata seorang pemuda mengerjap pelan dari balik pelupuk yang masih tertutup. Kepala terasa sedikit nyeri berdengung. Silau membanjiri saat ia mencoba melihat sekeliling. “Aaargghhh!” engah Rex ketika ia mendudukkan diri di atas ranjang. Mengusap kedua mata, memaksanya untuk terbuka. Sontak heran saat mendapati dirinya di ruangan asing. “Aku di mana?” bingung sang lelaki. “Di hotel bersamaku, Sayang,” jawab seorang wanita dari sebelahnya. Jantung Rex berhenti berdetak, seluruh urat syaraf terasa membeku mendengar suara yang sudah sangat familiar itu. Matanya terbuka lebar seiring leher menoleh sedikit demi sedikit. “Haaah!” teriaknya nyaring saat melihat Marina ada di atas ranjang bersamanya tanpa memakai selembar kain pun. Makin berteriak ketika tahu dirinya pun sama saja, tidak memak