Masih tertatih dan terhuyung, Rex mempercepat langkahnya menuju meja kecil tersebut. Menyambar sepucuk surat yang diyakini berisi tulisan dari Lyra. Ia tidak salah, begitu membukanya .... Selamat pagi, Mas Rexanda Adiwangsa Maaf, karena aku hanya bisa memberikan surat ini kepadamu sebagai bentuk ucapan pamit. Aku tidak sanggup mengirimkannya lewat chat karena tak kuasa melihat apa yang sudah kamu lakukan semalam saat video call, serta gambar-gambar yang kamu kirim sesudahnya. Menunggumu kembali ke rumah, aku tidak tahu kapan kamu akan datang. Mas Rexanda, sepertinya memang kita tidak berjodoh, ya? Pernikahan kita sejak awal sudah terlalu dipaksakan. Duniamu dan duniaku terlalu berbeda. Sebesar apa pun keinginan kita untuk bersatu, akan selalu ada halangan yang membuat runyam serta sak