Lyra berdiri menghadap kaca rias di dalam kamar mandi. Sore tadi, ia dan Rexanda baru saja memadu cinta, menyatukan tubuh dengan teramat manis untuk pertama kalinya sejak mereka kembali menjadi pasangan suami dan istri. Detak jantung masih meningkat pesat saat mengingat sentuhan lelaki itu pada bagian-bagian paling pribadi tubuhnya. Membuat mata terpejam, mengingat ulang, desah berdua, pekik tertahan, serta bagaimana tubuh menegang, mengejang saat apa yang dinamakan puncak bercinta tiba. Sudah melupakan bagaimana malam pertama mereka yang sesungguhnya, yaitu saat Rex dalam keadaan mabuk, Lyra hanya bisa merasakan kegugupan demi kegugupan karena sepertinya malam ini mereka akan terus berada di atas ranjang menikmati tubuh satu sama lain. Ia membuka mata, kembali menatap pantulan di kac