Part 46

878 Kata

Tak ada lagi sambutam hangat yang seperti biasa Mama Aleta berikan. Lalu, raut tak bersahabat kembali terlihat di wajah Papa Aleta. Nevan menyadari perbuatan bejatnya yang sudah membuat banyak pihak kecewa. Nevan menarik napas dalam-dalam. "Maafin perbuatan saya, Om, Tante." Mama Aleta hanya mengangguk pelan. "Semua yang keluar dari mulut kamu cuma omong kosong. Anak saya beruntung nggak berjodoh dengan laki-laki pecundang macam kamu," cetus Om Tama. "Benar, Om. Saya berdoa semoga Aleta dapat laki-laki yang lebih baik." Om Tama berdecih. Nevan berpamit pulang tak lupa menjabat tangan kedua orang tua Aleta. Namun, beberapa saat setelah salam perpisahan itu, Papa Aleta melayangkan bogeman mentah pada rahang kiri Nevan. "Nevan!" "Pa!" Aleta dan mamanya berteriak bersamaan. Mantan tuna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN