"Hei, Kalya!" Kalya menoleh, kegiatannya membereskan buku untuk bahan materi terhenti. Teriakan Nisa untuknya seolah melenceng dari adab berada di perpustakaan yang biasanya harus tetap tenang. "Kenapa, Nis?" Sembari menyimpan buku ke rak sebelumnya, Kalya mendekati meja di mana Nisa duduk. "Nggak apa-apa. Salah liat kali gue." "Apaan?" Kepala Kalya menengok ke belakang, mencari tahu maksud Nisa. "Nggak ada, nggak ada." Nisa kembali sibuk dengan laptop-nya. Teman satu jurusannya itu kenapa bertanya tidak jelas? "Ya udah, aku duluan ya. Udah ditungguin Adel." "Wokeee." Sebenarnya bukan hanya Adel yang menunggunya di kantin, ada juga Aira dan Diana. Dari jauh, terlihatlah ketiganya dengan Adel yang melambangkan tangan seolah berkata 'kita di sini!' padahal Kalya lebih dulu melihat