Suara tepuk tangan menggema kala jari pasangan itu masing-masing telah tersemat cicin pertunangan. Melihat Nevan di depan sana, Kaesar jadi merasa menyesal menghadiri pesta yang kata orang-orang 'tempat hari berbahagia'. Dengkusan tak bisa Kaesar tahan. "Gila." "Temen lo, tuh," sahut Raihan. "Udah kagak, kesel gue." Kaesar mencomot hidangan yang sebelumnya sudah dia ambil. Di sampingnya, Leiya dengan dress ungunya hanya bisa menatap sinis. Heran, Raihan pun berceletuk, "Terus ngapain lo dateng? Tanpa ada lo juga nggak ngaruh buat acara ini." "Buat dia makan gratis lah." Sebenarnya Leiya ogah-ogahan datang ke acara begini, belum menikah saja sudah mengeluarkan banyak uang, bagaimana nanti jika benar-benar berlanjut ke jenjang selanjutnya? Hih, Leiya tidak mau repot-repot berpikir. "