Mathew akhirnya bisa sewa kamar tepat di samping kamar Anin tinggal. Mathew hanya mengatur rencana saja agar tidak gagal memberikan kejutan untuk Anin. Ia sudah mempersiapkan semuanya dan berharap kalau rencananya ini berhasil. Hari semakin gelap, sudah saatnya bagi Anin utuk pulang kerja. Seperti biasa, teman kerja Anin selalu bertanya untuk bisa pulang bersama. Mungkin peluang itu ada walaupun harapannya sangat kecil. Anin termasuk gadis yang sulit untuk digapai. "Pulang bareng ya, Nin," ajak salah satu teman yang sudah membantu Anin mengantarkan Josh ke Bandara waktu itu. "Gak usah. Aku bisa sendiri. But the way, makasih atass semua kebaikan kamu ya. Tolong kedekatan kita, pertemanan kita jangan disalah artikan," jelas Anin pada teman kerjanya itu. Anin pun bergegas pulang setelah p