“Rangga!” Langkah Rangga terhenti ketika hendak menaiki anak tangga di teras rumah Jillian. Pria itu menoleh kemudian mengembuskan napasnya dengan raut malas. Yuda yang tadi memanggil Rangga dan baru saja turun dari mobil lantas berjalan mendekat. “Maaf Pak … saya tahu saya enggak disukai sama semua orang yang dekat dengan Jillian tapi sekarang Jill lagi butuh saya … kalau saya enggak bisa masuk ke rumah ini maka saya yang akan bawa Jill pergi.” Rangga mengatakannya dengan tegas penuh ancaman. Yuda tersenyum lantas merangkul pundak Rangga dan menuntunnya duduk di kursi teras. “Kita ngobrol dulu sebentar,” ajak Yuda hangat. Kening Rangga berkerut waspada, tidak biasanya pria paruh baya-pengacara keluarga Guzman itu bersikap ramah. Tapi Rangga menghargai sikap baik beliau meski ia s