Rasanya seperti mimpi, baru kemarin sore Jillian bertengkar dengan daddynya dan sekarang Jillian harus menghadiri pemakaman pria yang tanpa ia sadari adalah satu-satunya pria yang paling menyayanginya di dunia ini. Buliran kristal sudah berhenti mengalir meninggalkan mata sembab yang tatapannya selalu kosong. Dari mulai jenazah dimasukkan ke mobil ambulan untuk di makamkan di pemakaman San Diego Hills, Jillian memeluk keranda daddynya yang telah dikalungi bunga. Tidak beranjak dari sisi Adolf Guzman, mengabaikan punggungnya yang pegal dan kakinya yang kram karena terlipat selama beberapa jam di dalam mobil ambulan. Banyak pelayat yang mengantar hingga ke pemakaman, kebanyakan Jillian tidak mengenal wajah-wajah itu. Jillian hanya tersenyum tipis dan mengangguk ketika mereka mengucapkan