“Jill!” “Ah, ya Om?” Jillian beralih menatap Yuda. “Om tahu kalau pak Kenzo tampan, tapi enggak usah ditatap sebegitunya juga … sabar sebentar Jill … kamu akan memiliki pak Kenzo.” Yuda mengakhiri kalimatnya dengan tawa renyah hingga sudut mata yang telah berkerut di makan usia itu berair. Jillian mendengkus setelah sebelumnya mendelik sebal pada Kenzo. “Saya salah apa?” Pria itu bertanya dalam hati. “Om tanya sekali lagi, apa kamu setuju dengan pernikahan seperti itu? Apa kamu tetap ingin melangsungkan pernikahan di kantor KUA hanya dihadiri Om dan tante Amira?” Sebelumnya Jillian meminta kepada Yuda agar pernikahannya dilakukan di KUA, hanya dihadiri oleh Yuda dan Amira agar tidak diketahui banyak orang. Yuda mengembalikan semuanya kepada Jillian karena tahu jika dipaksakan maka