Jillian menahan deraan rasa sakit di kepala dan tubuhnya, jika saja daddy masih ada mungkin sekarang ia sedang berada di kamarnya dengan perawatan maksimal dari bu Salamah. Bukannya berada di ruang kelas, berusaha sekuat tenaga mengabaikan rasa sakit untuk bisa memahami materi yang di sampaikan oleh Guru. Di mata pelajaran terakhir, Jillian tidak sanggup lagi. Semestinya Jillian meminum obat siang ini tapi ia lupa malah meninggalkannya di rumah dan tidak meminta pak Ujang membawakan ke sekolah. Alhasil Jillian pingsan di kelas dan dibawa ke UKS. Mata Jillian mengerjap, keningnya mengernyit karena dentuman hebat di kepala masih terasa. “Jill, lo udah siuman?” Adalah suara Bima-si anak Sultan yang bertanya. “Bim ….” “Ya sayang.” Bima menjawab diakhiri kekehan. Biasanya Jillian aka