Tok … Tok … Jillian menoleh ke arah pintu, ia tahu Kenzo yang berada di luar sana. Sudah tiga hari Kenzo cuti agar bisa beristirahat untuk memulihkan lukanya. “Masuk,” titah Jillian, sedikit meninggikan suara. Ceklek. Meski tampak ragu, Kenzo melangkah masuk ke kamar itu. Jillian sedang duduk di sofa sambil menonton televisi, sengaja menghindari Kenzo yang berkeliaran di Penthouse selama cuti. Ia harus konsisten dengan ucapannya yang ingin bercerai dan sering berkomunikasi dengan Kenzo, khawatir dapat menggoyahkan imannya. “Aku mau kasih kabar …,” ucapan Kenzo menggantung. Jillian yang tadi enggan menatap Kenzo pun akhirnya menoleh pada pria itu, menunggu Kenzo melanjutkan kalimatnya. “Boleh aku duduk?” Bagaimana Jillian menjawab tidak kalau wajah Kenzo pucat begitu? Terpak

