Jillian mengulangi kekonyolannya lagi, tangannya memeluk banyak buku sementara di pundaknya tersampir dua tas. Ia berjalan tergesa-gesa menyusuri koridor untuk tiba di loby gedung. Di saat yang sama Kin juga sedang terburu-buru menuruni tangga dan kakinya tidak bisa ia hentikan ketika menyadari Jillian lewat tepat di depannya sehingga mereka bertabrakan untuk yang kedua kali. Buku-buku di tangan Jillian berjatuhan ke lantai. “Sorry, Jill … gue buru-buru tadi.” Cowok itu berjongkok membantu Jillian memungut buku-bukunya. “Udah dua kali lo nabrak gue …,” keluh Jillian kesal. “Yang ketiganya berarti kita jodoh,” ujar Kin melanjutkan sambil menyengir. Jillian mendengkus menunjukkan tampang jutek. “Eh, Jill.” Kin menahan tangan Jillian yang hendak pergi. Jillian menurunkan pandangan me

