“Jill,” panggil Kenzo lembut. “Ya?” sahut Jillian menatap mata Kenzo lekat. “Is that you?” Jillian terkekeh. “Iya ini Jill.” Jillian menarik tangannya lalu menghadapkan tubuh ke depan karena MC sudah mulai bersuara memandu acara. “Kenapa kamu bisa sedewasa ini?” Pertanyaan yang bermakna pujian itu membuat pipi Jillian merona. “Mungkin karena makeup, hairdo dan gaun ini? Seenggaknya uang kamu enggak sia-sia, kan? Kamu suka aku yang dewasa kaya gini?” Kenzo menggelengkan kepala, matanya tetap tertuju pada Jillian bahkan posisi duduknya masih menyerong menghadap Jillian tidak peduli acara sudah dimulai. “Aku suka gimana pun kamu.” Jillian menoleh dengan seulas senyum dan rona merah di pipi. Tidak bisakah Kenzo berhenti menggombal dengan ekspresi serius seperti itu? Tidak menggombal