BAB 71: THE RED CAR

1967 Kata

Jika tadi pengirim pesan ke Kane sudah terungkap, begitupun dengan chat sender yang masuk ke nomor Lian. Tak perlu bermain tebak nama, jelas jika ia adalah Risa. Lian mendengkus, bertepatan dengan langkah keduanya yang berhenti di sisi kanan konter farmasi. Kane memiringkan kepalanya, menatap Lian lekat. “Ternyata, orang yang ga punya akal,” ujar Lian, memberi informasi. Kane menegakkan posisinya kembali, menusap lembut puncak kepala Lian. “Cuekin aja.” “Iya Mas. Katanya Alan minta hak asuh.” “Baguslah. Tinggal sama Ibu yang angkuh begitu ga bagus buat tumbuh kembang mental anaknya.” “Iya sih.” “Dan itu salah dia sendiri. Oke?” Kane mengingatkan. “Oke.” “Ya udah, aku ke Poli ya, Sayang?” “Iya Mas.” “Chat aku kalau mau pulang.” Lian mengangguk, Kane mundur beberapa langkah sebel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN