BAB 20: THE STAR

1893 Kata

Oke, Kane keceplosan. Lian masih mencengo, sementara Kane narik napas dalam, merutuki diri sendiri. ‘Kagak begini rencana nembaknya! Bodoh bener gue!’ “Ehem!” Kane berdehem. Kedua tangannya naik menutupi wajah. Ia lalu meletakkan keningnya di bahu Lian. Otomatis Lian ngekek sampe nangis. Ada-ada saja emang Kane ini. “Maaf, Li,” lirihnya seraya mengangkat wajah. “Untuk apa?” tanya Lian, masih sambil terkekeh. Kane tak menjawab, justru mengelus lembut pipi kanan Lian. “Bukannya lo bilang lo ga tau nomer gue Dok?” sambung Lian. “Gue ga nyimpen, bukan ga tau. Coba cek chat lo lagi.” “Sama aja kali.” “Bedalah, Li. Nomer lo mah gue hafal. Cuma sangkin shock-nya dapet chat dari lo ya jadi gitu.” “Gitu gimana?” “Tiba-tiba mengidap retardasi mental sementara. Kayak perlu klarifikasi gitu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN