Masih dua jam lagi menuju pukul empat sore. Kane sungguh frustasi. Lian sama sekali tak menggubris panggilannya. Ia membuka aplikasi chat-nya, sekali lagi mengirimkan pesan pada Lian.
Kane Seiya: Sayang … please, angkat telpon aku.
Chat-nya sama sekali tak Lian baca. Atau Lian mematikan vitur seen? Kane meletakkan ponselnya di atas meja pantry, kedua tangannya naik ke kepala, mengacak-acak surainya. Gusar bukan kepalang. Dokter residen lain dan para perawat yang bekerja bersamanya hari itu sampai takut berkata-kata. Kane seperti tengah menunggu diputuskan.
Bagaimana dengan Rina? Sama saja. Sedari tadi Kane menelponnya, Rina abaikan. Jika awalnya Rina tak setuju dengan hubungan Kane dan Lian karena urusan di masa lalu dan khawatir menghancurkan rumah tangga putrinya, kini alasannya lebih
