“Anak-anak di mana, Bu?” tanya Resa saat tidak melihat kedua putrinya. Sementara orang tuanya dan keluarga Aksa berkumpul dan berbincang di ruang keluarga. "Wah ... pengantin barunya rambutnya basah." "Cie ... cie ... baru selesai ngapain, Mbak?" Resa berdehem untuk menyamarkan rasa grogi. Wanita itu mengusap-usap rambutnya yang masih setengah basah. Resa sudah berusaha mengeringkan dengan handuk. Tidak ada hairdryer di kamar suaminya. "Sudah, jangan digoda. Malu kan jadinya?" “Dibawa pergi sama opanya tadi.” Bukan ibu Resa yang menjawab, melainkan mama Aksa. Wanita itu tersenyum saat bertemu tatap dengan sang menantu. “Aksa dimana?” tanya Ratih setelah tidak melihat Aksa menyusul Resa. “Lagi telepon, Ma.” “Oh ….” Ratih menggerakkan kepala turun naik. “Ayo, sini duduk. Ngobrol. Kali