Bab 48. Kemarahan Syifa

1718 Kata

“Ayah … ayah … jangan pergi. Jannah ikut. Jannah ikut! Ayah!” Resa memegangi sang putri kecil saat anak itu berusaha berlari mengejar ayahnya. Dia sedikit lengah hingga Jannah sempat terlepas, lalu berlari mengejar sang ayah sampai keluar rumah. Resa mendekap tubuh kecil Jannah saat anak itu kembali meronta. Air mata sudah mengalir bak bendungan jebol hingga wajah anak itu benar-benar basah. Sementara Syifa berdiri di ambang pintu sambil menggenggam dua lembar uang lima ribu, yang sudah diremas hingga membentuk bulatan tak rapi. Anak itu sesegukan sambil mengusap-usap kedua matanya dengan lengan. Ayahnya membuatnya kecewa. Dia sangat menyayangi ayahnya, namun melihat bagaimana ayahnya tidak peduli lagi padanya, dan juga Jannah—membuat luka di hati Syifa semakin dalam. Anak itu memutar tu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN